🌏 NEWS

Polres Madiun Kota Evakuasi Mayat di Sungai Bengawan Madiun, Teridentifikasi Warga Sukoharjo



NewsTujuh.com | Madiun –Polres Madiun Kota lakukan evakuasi penemuan sesosok mayat laki-laki di aliran Sungai Bengawan Madiun tepatnya Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun pada Kamis (14/8/2025) sore.

"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada mayat mengapung di sungai bengawan tersebut,"ujar Kapolsek Sawahan.

Untuk memastikannya Sekitar pukul 17.20 WIB, Polres Madiun Kota bersama Polsek Sawahan yang dipimpin Kapolsek Sawahan AKP Yunus Kurniawan, S.H. tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi. 

"Mengingat posisi mayat berada di tengah aliran sungai, petugas kemudian bersama dengan tim BPBD Kabupaten Madiun melakukan evakuasi,"jelasnya.

Evakuasi berhasil dilakukan sekitar pukul 18.30 WIB. Tim Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Madiun Kota yang datang bersama Piket Reskrim dan SPKT melakukan pemeriksaan awal. Mengingat kondisi mayat telah membusuk, jenazah segera dibawa ke ruang instalasi forensik RSUD dr. Soedono Madiun untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasihumas Iptu Ubaidilah menyampaikan bahwa hasil identifikasi menggunakan alat pengenal sidik jari mengungkap bahwa korban adalah Sri Rahardjo, laki-laki kelahiran Surakarta, 27 Februari 1980, beralamat di GG Decu, Waringinrejo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hitam, kaos putih-abu, celana jeans hitam, dan sepatu kain hitam. Dari saku bajunya ditemukan KTP, SIM C dan SIM B II, kartu tol BRIZI, selembar potongan tiket bus, serta uang tunai Rp9.000 tanpa dompet.

Pemeriksaan luar tidak menemukan tanda kekerasan. Berdasarkan kondisi jasad, diperkirakan korban telah meninggal sekitar tiga hari sebelum ditemukan,"jelasnya.

Kemudian sekitar pukul 20.30 WIB, seorang perempuan bernama Ny. Tika Nur Cahyani, warga Desa Kertobanyon, Kabupaten Madiun, datang ke RSUD dr. Soedono mengaku sebagai keponakan korban. 

Ia menjelaskan bahwa korban bekerja sebagai sopir, belum menikah, kerap berpindah tempat tinggal, dan terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada 2020 saat ibunya meninggal dunia.

Menjelang tengah malam, pukul 23.49 WIB, kakak kandung korban, Joko Haryanto, tiba dari Sukoharjo. Setelah memastikan identitas korban, keluarga menolak dilakukan autopsi dan membuat pernyataan resmi agar jenazah segera dibawa pulang untuk dimakamkan secara layak di kampung halaman.

Terakhir Kasihumas Iptu Ubaidilah membenarkan peristiwa tersebut dan memastikan proses identifikasi berjalan sesuai prosedur. “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kasus ini tetap kami data dan laporkan sesuai dengan SOP yang berlaku,” ujarnya.(hms).

Zack 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar