Dugaan Perundungan di SMPN 1 Maospati Mencuat, Kepsek Berjanji Akan Tindak Lanjuti
Magetan -- Newstujuh.net -- Mencuatnya dugaan aksi bullying terhadap seorang siswa SMPN 1 Maospati diduga dilakukan oleh oknum guru tampaknya akan terus berlanjut.
Hal itu terbukti, sesuai dengan pernyataan Kepala SMPN 1 Maospati Seno, M.Pd., yang menyampaikan beberapa waktu lalu bahwa belum adanya pertemuan antara pihak orang tua siswa maupun guru tersebut sehingga permasalahan ini terkesan masih jalan ditempat. Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Sekolah SMPN 1 Magetan telah mengetahui permasalahan itu dan saat ini tengah mengupayakan untuk meminta keterangan pada sejumlah murid dan guru yang pada saat kejadian berada dilokasi.
"Kami akan panggil guru maupun siswa yang saat itu ada dilokasi untuk dimintai keterangan, kan saya juga harus mengetahui keterangan dari kedua belah pihak biar tahu duduk permasalahannya," ungkap Seno.
"Ketika nanti sudah mendapatkan informasi yang obyektif dan lengkap, itu akan kami jadikan dasar untuk melakukan tindakan pada yang bersangkutan berupa pembinaan secara lisan maupun tertulis," imbuhnya.
Lebih lanjut Seno mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk menghubungi keluarga siswa dengan mendatangi kediamannya namun hanya bisa bertemu dengan A, sedangkan ayahnya masih ada kepentingan diluar kota dan belum bisa ditemui.
"Saat ini kami sedang melakukan klarifikasi tentang masalah ini, termasuk berkoordinasi dengan pengawas dan bapak Kepala Dinas, langkah yang sudah kita ambil saat ini adalah mengunjungi kediaman siswa untuk bertemu dengan orang tuanya namun hanya bisa ketemu dengan putranya, karena orang tuanya masih ada diluar kota," paparnya.
Seno juga memohon dukungan pada semua pihak, agar permasalahan ini segera terselesaikan sehingga tidak berlarut-larut. Karena menurutnya guru juga manusia biasa yang tidak bisa lepas dari salah dan khilaf.
"Mohon dukungannya biar ada penyelesaian secara komprehensif, sehingga permasalahan ini tidak berlarut-larut," ujarnya.
Dilain sisi, diketahui saat permasalahan ini mulai mencuat, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan secara khusus merespon cepat berita tersebut dengan mengunjungi SMPN 1 Maospati untuk melakukan klarifikasi agar mengetahui duduk permasalahan.
Dalam hal ini Suwata telah bertemu dengan Kepala Sekolah dan memanggil guru yang bersangkutan untuk diberikan peringatan dan pembinaan. Dikatakannya, guru yang bersangkutan juga bersedia untuk bertemu keluarga siswa tersebut guna menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi.
"Kepala Sekolah dan guru yang bersangkutan sudah saya lakukan pembinaan dan peringatan, nanti peringatan berjenjang juga akan dilakukan kepala sekolah, dan yang bersangkutan siap akan menemui pihak orang tua untuk minta maaf," terang Suwata.
Untuk diketahui, tindakan perundungan tidak hanya persoalan kekerasan secara fisik saja. Namun tindakan bullying secara verbal juga berdampak terhadap psikologi yang cukup serius terhadap korbannya.
Dampak yang ditimbulkan yakni trauma, kecemasan, bahkan isolasi sosial. Dalam kasus ini korban akan mengalami kesulitan bersosialisasi dalam lingkungan sekolah. Apalagi saat ini korban masih enggan untuk bersekolah karena merasa malu dan takut jika menjadi bahan cemoohan temannya maupun guru. (UV)