Dulu Sejuta Umat Dan Mendominasi Jalanan,Akankah Xenia Avanza Menuju Kematian
![]() |
Logo Xenia |
Sumber :
Autobiografy Johny Darmawan
(Etos Bisnis 2018)
Mantan CEO Astra Indonesia
Mempunyai julukan mobil 'sejuta umat,Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza kini bukan lagi penguasa jalanan. Padahal di masa jayanya,Xenia Avanza dikenal luas masyarakat Indonesia. Sampai ada anekdot "Penguasa jalan, setiap kali kita menyalip mobil di depan sudah ada Avanza atau Xenia lagi. Lalu saat menyalip lagi, sudah ada lagi."
Penjualannya meningkat hingga mendapat predikat mobil sejuta umat, dan populasinya sangat banyak di jalanan.
Tapi kini,Xenia dan Avanza kembali harus mengakui keunggulan dari pesaingnya yakni sang 'peneror' Honda Brio. Pada Maret 2023 lalu, mobil hatchback keluaran Honda itu berhasil menjual sebanyak 7.327 unit mengalahkan Avanza yang tertinggal jauh dengan penjualan sebanyak 5.641 unit.
Lalu bagaimana jurus Avanza agar menjadi Raja lagi ?
Cerita bermula ketika memasuki abad ke-21. Saat itu, PT Astra International.Tbk (ASII) telah dikenal sebagai 'raja' industri otomotif Indonesia. Penjualan atas Toyota, Daihatsu, BMW, Peugot, Isuzu, Nissan, dan Lexus dipegang oleh Astra.
Ricardi Adnan dalam The Shifting Patronage (2010) menyebut selama Orde Baru, lebih dari 50% pasar mobil di Indonesia dipegang oleh Astra.
Salah satu produk terkenalnya adalah Toyota Kijang. Sejak diluncurkan pada 1977, Kijang menjadi mobil paling populer di Indonesia. Buku Astra, On Becoming the Pride of Nation (2017) menyebut popularitas Kijang disebabkan karena mobil ini cocok dengan masyarakat Indonesia.
Astra sukses membuat mobil sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia yang suka berpergian bersama sanak saudara. Jadi, dengan adanya Kijang seluruh keluarga dapat terangkut dalam satu mobil saja. Berbeda dengan sedan, yang terkesan mewah, tetapi tidak mampu membawa orang banyak.
Tak hanya di Indonesia, kesuksesan Kijang juga terjadi di negara tetangga, seperti Thailand, Myanmar, Brunei Darussalam, Papua Nugini, dan negara di pasifik. Naas krisis 1998 dan sesudahnya membuat Kijang jatuh tersungkur. Penjualannya selalu turun.
Ini disebabkan karena harganya yang terlalu mahal. Daya beli masyarakat yang rendah tidak mampu menjangkau Toyota Kijang. Dari sinilah Astra mulai mencari solusi untuk membuat mobil jenis baru.
Dikutip dari autobiografinya Johny Darmawan ,untuk membuat produk baru tersebut insinyur dan manajemen Astra turun langsung ke lapangan, melihat, dan memahami kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan karakter Indonesia.
![]() |
Daihatsu Xenia |
Dari sinilah diketahui kalau orang Indonesia senang mobil serupa Kijang, tetapi dengan harga lebih murah dan irit bensin. Lantas tercetuslah mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) berpenumpang 5-8 orang dengan harga lebih murah.
Agar lebih kuat secara finansial dan manajerial, Astra meminta Toyota dan Daihatsu untuk menciptakan produk bersama. ⁰Singkat cerita lahirlah, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia pada 11 September 2003.
Saat pertama kali diluncurkan mobil itu tersedia dalam dua model, yakni model E dan G. Keduanya bertransmisi manual dengan mesin 1.300 cc yang sangat hemat bahan bakar. Perbedaan keduanya hanya terletak pada fitur-fiturnya saja. Model G lebih banyak, futuristik, dan juga lebih mahal.
Avanza dan Xenia adalah jawaban masyarakat yang ingin membeli mobil dengan harga tidak seperti Kijang. Masyarakat yang tidak punya uang untuk membeli Kijang, mereka lantas membeli salah satu dari kedua produk Astra tersebut.
"Pada 2004, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia menjadi kendaraan terlaris di segmen mobil MPV di Indonesia. Bahkan, sejak Oktober 2004, keduanya telah diekspor ke Thailand."
Sejak diluncurkan, khususnya Avanza, mengalami peningkatan persentase terbesar. Tercatat dalam waktu kurang dari 10 tahun saja mobil ini sukses terjual hingga 337% dan sudah terjual 1 juta unit.
Tak heran kalau Avanza Xenia adalah mesin pendulang uang bagi Astra. Berkat keberadaan Avanza, berbagai merek lain seperti Nissan dan Suzuki juga mengeluarkan mobil penantang di segmen MPV, yakni Nissan Livina dan Suzuki Ertiga. Namun, tetap saja Avanza menjadi 'raja' jalanan.
Hingga akhirnya tahta Avanza tergeser juga. Posisi teratas kini diduduki oleh pesaing dari kelas berbeda, yakni Honda Brio.
Dikutip dari Pasar Bisnis Indonesia, tercatat sepanjang 2022, LCGC mungil ini berhasil terjual 61.025 unit lebih banyak 401 unit dengan Avanza yang terjual 60.624 unit.
NW***