Oknum Guru SMPN 1 Maospati Diduga Lakukan Perundungan, Sebut Ibu Siswa Sebagai LC
MAGETAN – Newstujuh.net -- Dunia pendidikan di Kabupaten Magetan kembali diwarnai peristiwa yang mencoreng martabat institusi sekolah. Seorang oknum guru di SMP Negeri 1 Maospati diduga melakukan perundungan terhadap siswanya dengan melontarkan pernyataan tidak pantas yang menyinggung kehormatan keluarganya.
Ironisnya, dalam tindakan yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut, guru bersangkutan disebut-sebut menyebut ibu dari siswa sebagai seorang LC (Ladies Companion). Ungkapan yang tidak pantas itu bukan hanya mencederai mental siswa, tetapi juga telah merendahkan martabat keluarga korban.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (16/7/2025) dan mencuat ke publik setelah orang tua korban menyampaikan keluhannya atas perlakuan guru kepada anaknya. Ungkapan tersebut dilontarkan di hadapan guru lain dan beberapa siswa yang berada di lokasi, sehingga memperparah dampak psikis yang diterima oleh korban.
Saat dikonfirmasi media, Fendy Sutrisno selaku orang tua siswa, menyatakan kekecewaan dan kemarahannya atas pernyataan yang dilontarkan oleh guru terhadap anaknya.
"Jadi anak saya ditanya sama guru, ibunya kerja apa, terus anak saya jawab nunggu cafe, lalu guru itu malah menyebut LC, dan itu disaksikan oleh banyak orang termasuk para guru dan beberapa murid bahkan jadi bahan tertawaan," terangnya. Kamis (17/07/2025).
Fendy menegaskan bahwa ini bukan kali pertama keluarganya menjadi sasaran tindakan tidak pantas dari oknum guru yang sama. Ia menyebut anaknya yang terdahulu pernah mengalami hal serupa.
"Saya tidak tahu kenapa tapi kejadian ini dulu pernah terjadi juga pada anak saya yang sudah lulus dari situ, bukan hanya kali ini saja, tapi menurut saya ini yang paling parah karena berkaitan dengan harga diri keluarga saya," imbuhnya.
Ia menambahkan, meski tidak masalah jika tudingan tersebut sesuai kenyataan, namun dalam kasus ini tudingan guru tersebut sepenuhnya tidak benar dan menyebarkan berita bohong.
"Kalau memang sesuai fakta saya tidak masalah, tapi ini kan tidak sesuai, guru ini sengaja menggiring berita bohong, saya sebagai kepala keluarga merasa dilecehkan, apalagi ini yang melakukan tindakan tersebut seorang guru, tenaga pendidik yang seharusnya jadi panutan. Dan apabila masalah ini tidak ada penyelesaian, saya akan melangkah ke jalur hukum karena sudah mencemarkan nama baik keluarga saya," tegasnya.
Merespons kejadian ini, pihak media mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala SMPN 1 Maospati, Seno, M.Pd. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai menelusuri peristiwa tersebut dan memanggil pihak-pihak terkait untuk klarifikasi.
"Saya kan harus menggali informasi pada kedua belah pihak, karena hari ini ada giat parenting di sekolah jadi belum sempat untuk menangani masalah ini, tapi sudah memanggil guru dan juga murid yang kemarin ada di lokasi untuk dimintai keterangan," pungkasnya.
Kasus ini telah menimbulkan kegelisahan di tengah masyarakat. Dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat aman, nyaman, dan membangun karakter siswa, justru tercoreng oleh perilaku oknum pendidik yang jauh dari nilai-nilai etika profesi. Dugaan perundungan ini tidak hanya melukai mental siswa, namun juga berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi sekolah sebagai tempat pembentukan moral dan akhlak generasi muda. (UV)