Kesal Dimintai Uang,Turis Mexico Tembak Polisi Di Bali,Polda Bali : Hoaks

Hasil Tangkapan Layar Berita Hoaks

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H., menegaskan bahwa berita mengenai WNA Meksiko menembak polisi hingga tewas adalah hoaks.

Berita palsu ini viral di media sosial dengan logo Kompas TV dan judul yang menyesatkan.Judul berita palsu tersebut berbunyi, "Diduga kesal diminta uang tambahan saat ditilang, turis asal Meksiko tembak anggota polisi hingga tewas".

Jansen menyatakan bahwa setelah koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali, dipastikan tidak ada berita seperti itu di website Kompas TV pada tanggal 13 Juni 2024.

"Logo Kompas TV dipalsukan oleh oknum tersebut," tegas Jansen.

Jansen sangat menyayangkan adanya berita hoaks yang meresahkan masyarakat dan menyudutkan Polri.

Polda Bali juga telah berkoordinasi dengan Siber Ditreskrimsus untuk melacak akun yang menyebarkan berita palsu tersebut.

"Kami menghimbau masyarakat agar tidak mudah percaya atau terprovokasi oleh berita hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," tambah Jansen

Jansen menekankan pentingnya bijak dalam bermedia sosial dan memverifikasi informasi sebelum mempercayainya.

Informasi palsu ini menarik perhatian luas di media sosial dan memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Menurut Jansen, seseorang yang belum diketahui identitasnya menggunakan logo Kompas TV dan menuliskan narasi palsu untuk menarik perhatian publik.

Setelah berkoordinasi dengan pihak media di Bali, diketahui bahwa portal informasi yang dimaksud bukan milik stasiun televisi tersebut.

Pemilik portal palsu tersebut hanya menggunakan logo Kompas TV untuk menarik perhatian publik.

Jansen menyesalkan tindakan tidak bertanggung jawab ini yang meresahkan masyarakat.

Mantan Kapolresta Denpasar ini menyatakan bahwa tim Siber Ditreskrimsus Polda Bali masih melacak pemilik akun yang menyebarkan berita palsu tersebut.

Jansen mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak terverifikasi.

Polda Bali terus berupaya membersihkan nama baik institusi dari berita palsu semacam ini.

RED

0/Post a Comment/Comments

Dibaca :